Senin, 13 Februari 2012

Jatiwangi Again


Kamis, 09/02/12 ini adalah perjalanan ke 2 saya untuk mengunjungi desa cibogor jatiwangi . sebelumnya saya ke sana menggunakan bus bhineka naik di terminal Cicaheum, perjalanan Bandung-Jatiwangi menggunakan bus ±6jam. Nah kali ini saya mencoba pergi kesana menggunakan transportasi kendaraan beroda 2, kebetulan bareng bersama teman saya. Menggunakan motor perjalanan Bandung-Jatiwangi ±4jam. Ketika sudah memasuki kawasan Sumedang, kami nampak disuguhi kemacetan yang begitu panjang. Pasti dong rasa penasaran muncul, ko macet banget yach ada apa ? ada apa ? dan ternyata penyebab macet gara-gara
si komo lewat, hahahah bukanlah . penyebab macet gara-gara ada truk yang mogog.
Ketika sudah mulai lelah, kami memutuskan untuk  beristirahat dan solat dlu di salah satu mesjid kawasan Sumedang. Beberapa menit kemudian setelah selesai solat  ternyata hujan mengguyur kota Sumedang, hhmm nampak waktu istirahat begitu panjang sambil menunggu hujan reda. Begitu hujan reda kami melanjutkan perjalanan, karena perut saya yang begitu lapar coba untuk berhenti lagi dech dan beli batagor di pinggir jalan. Hehehe
Di tengah-tengah perjalanan, lagi-lagi hujan mengguyur dan mewajibkan kami untuk berteduh sejenak dikarenakan tidak membawa jas hujan, huhuhu. Hujan sudah mulai tak terlalu besar, kami melanjutkan perjalanan karena jika menunggu hujan sampai reda wah kayanya masih lama.
Tak terasa ternyata baju basah kuyup, tapi tak apa lah yang penting sudah hampir dekat dengan tempat yang saya tuju. Meskipun sudah ada alamatnya namun tetap saja kami tanya orang-orang di sekitar sampai akhirnya sampai dech di rumah sodara saya, kalau ngga tanya-tanya takut salah alamat nantinya kaya ayu ting-ting, heu

Saya berlibur disini, karena banyak sekali manfaatnya saya yang hobbi shopping klo di sini jauh dari mana mana jadi mau shopping pun rasanya susah. Dan nampaknya juga style orang-orang disini jauh dari keglamoran. Trus saya juga bisa belajar mensyukuri apa yang sudah saya punya, karena melihat keadaan di sini serba kekurangan jauh dari kemewahan dan makan pun secukupnya. Anak-anak disini sangat cerdas, namun karena keterbatasan dana sayang mereka harus putus sekolah, bahkan remaja seusia 13tahunpun di nikah-nikah kan karena orang tua yang tak mampu membiayai kehidupannya. Sungguh sangat miris. Tuhan, maafkan saya yang tak pernah mensyukuri apa yang telah engkau kasih padaku dan selalu mengeluh, eum buat mamah papah maafin juga klo wien suka banyak maunya ini itu maksa harus ada.
Cuaca di sini bener-bener panas, 1hari aja saya bisa mandi 3x. klo di bandung 1hari ngga mandi juga kuat. Hahahah. Sebagian besar sepeda adalah barang yang paling penting karena transportasi bagi mareka, bagus juga jadi nggak banyak polusi. Namanya juga kampong jauh dari pusat keramayan, untuk dapetin signal HP aja butuh perjuangan, tapi seru dech belajar untuk tidak ketergantungan dengan alat komunikasi.
2hari di sana, ngga mungkin dong saya diem aja, coba jalan-jalan deh sambil bersepedah. Tapi ada yang buat saya shock, soalnya sepeda disana rata-rata nggak ada rem.nya (wow amazing) cukup adrenalin buat saya ketika ngendarainnya yang kalao mau berenti harus ngerem dengan alas kaki di tempelin ke ban.. dan yang terpenting pas naik sepedah kaki saya sampai ke aspal (ahahah). Saya melihat pemandangan yang sangat hijau, yaitu sawaaaaaahhh. Menyenangkan sekali bisa ke sawah, ke bendungan liat orang-orang yang pacaran, heu . ouh iah gk ush jauh-jauh klo mau melihat sunset cukupp ke area tanaman bawang aja, bisa ko melihat sunset.
hari ke 3, saatnya saya bergegas untuk pulang ke bandung. Dan lagi-lagi harus keujanan di jalan, untungnya sekarang ada jas hujan meskipun jas ujannya model ponco ia wes lah tak apeu. Tpi ada ruginya cih di sepanjang perjalanan yang indah dan menakjubkan saya harus bersembunyi di balik jas hujan, jadi ngga bisa lihat pemandangan yang super indah dech . huhuhuhu

Nice holiday dech, makasih bibi, a’dace, reyhan, renold, eb yang udah melengkapi liburan saya :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar